Menulis Blog: Terus Bernafas Melawan Mati


Kenapa menulis blog?

"Nafas itu ada dalam setiap rangkaian aksara yang tertulis. 
Di sana, mereka hidup kekal abadi."

Siapapun yang sangat mengenal saya pasti akan tahu kebiasaan saya menulis blog.  Ketika pak Teguh - guru ilmu komputer memberikan tugas kepada masing-masing siswa untuk membuat blog, saya adalah salah satu siswa yang sudah memiliki blog dengan jumlah visitor stabil. Pun, saya sudah tidak perlu pusing mengatur template karena sudah terbiasa mengatur kode html. Saya ingat selama periode tugas itu adalah masa dimana visitor, blogwalking, traffic, dan template adalah istilah yang paling sering diucapkan oleh anak kelas. Dijadikan bahan diskusi atau sekedar untuk pamer.

Blog elyablogmesh ini aslinya adalah blog kesekian yang saya buat tepat di tahun 2009. Biasalah, anak remaja labil yang gatal mau mencoba banyak hal termasuk buat blog di berbagi platform. Blog pertama yang saya buat adalah wordpress. Klise, karena hobi saya curhat dan nggak pengen orang lain baca curhatan saya. Di wordpress, kita bisa atur agar postingan hanya bisa diakses pribadi. Bosan dengan wordpress dan merasa ngapain nulis kalau tidak ada manfaatnya untuk orang lain, saya lalu iseng mencoba membuat blogspot dan diikuti tumblr kemudian karena tergoda templatenya yang lucu-lucu.

Ketika asik belajar mendekorasi blog, saya mulai mengabaikan blog saya di wordpress.  Saya mendapati bahwa mendekor blog rupanya bisa bikin saya lupa untuk nulis di wordpress. Sedangkan di wordpress, saat itu kita harus jadi member premium untuk mendapatkan tempat yang menarik. Alhasil, saya pakai template ala kadarnya yang kalau dibandingkan dengan blogspot dan tumblr jelas jauh beda.

Walaupun rajin mendekor blog, akhirnya saya menyerah mengurus tumblr. Mengedit template di tumblr lebih rumit karena kode nya bisa custom sendiri.  Saya nggak sabaran lalu memutuskan menetap di blogspot sampai sekarang.

🌻🌻TERUS BERNAFAS MELAWAN MATI

Rupanya, ngeblog tidak bisa sekonsisten yang dipikirkan di awal. Ada fase dimana saya stuck tidak menulis sama sekali dalam jangka waktu yang lama. Pertama, momen ketika saya menyelesaikan skripsi. Kedua, adalah tahun pertama saya mulai bekerja.  Bagian terparahnya adalah ketika saya sempat menghapus blog ini. Bisa jadi waktu itu saya bosan, kehilangan motivasi, atau insecure karena merasa orang bebas mencari tau tentang saya lewat blog.

Namun seberapa lama saya meninggalkan blog, saya kembali lagi.

Alasan kenapa saya bertahan menulis blog adalah saya merasa lebih hidup. Selama 8 tahun saya menjadikan blog ini sebagai ruang bernafas, sejalan dengan lagu Breathe milik Lee Hi:

Breathe in deeply until both sides of your chest get numb, Exhale more, until they start to hurt a little. Until you feel like There’s nothing left inside of you.

Menulis memberikan kesempatan kepada saya untuk lari dari hiruk pikuk problematika, mengambil nafas. Merenung mengingatkan diri sendiri bahwa semua orang bisa membuat kesalahan.

Breath in deeply, exhale just as you are

🌻🌻KARENA ORANG LAIN JUGA PERLU TAHU

“Kamu kenapa masih nulis blog? Sekarang sih jamannya youtube. Orang-orang sudah malas baca blog”

Coba deh, kalau kalian ada di posisi sedang semangatnya ngeblog tiba-tiba orang terdekat kalian nyeletuk begituan. Mau dilawan, dia ada benernya. Mau diikuti, nggak pede harus sok asik di kamera.

Meski berbeda medium, saya percaya bahwa berbagi informasi, pengalaman, maupun opini bisa disampaikan tidak hanya dengan video tapi juga melalui tulisan. Waktu awal ngeblog, tulisan saya nggak karuan. Isi curhatan anak belasan tahun sampai emosi ikutan fanwar artis k-pop. Saya juga pernah mengcopy paste tulisan soal informasi (entah apa saya lupa). Murni karena saya hanya ingin me-repost tulisan itu. Bahkan saya juga mencantumkan sumbernya. Oom saya yang blogger mapan tiba-tiba mengirimi saya pesan beserta screenshot halaman pencarian google dibubuhi kata-kata: “Lihat! Ada ribuan hasil pencarian dengan judul persis seperti tulisan kamu”. Saya merasa tertampar. Saya tahu persis maksud om saya. PLAGIARISME.

Sejak itu, saya mencoba meluruskan niat kenapa memilih menulis blog. Dari pelajaran om saya, menulis blog berarti membiarkan siapapun memperoleh sesuatu dari tulisan kita. Sesuatu yang bermanfaat. Sesuatu yang baru yang orang lain perlu tahu.

Dari konsisten menulis di blog yang sifatnya kontinyu, saya belajar menjadi diri sendiri.  Menghargai hidup. Menginspirasi. Dan saya ingin kekal abadi di dalamnya.


- Tulisan diikutsertakan dalam #BPN30dayChallenge2018 oleh #bloggerperempuan   

Share:

3 komentar

  1. Isinya dalem, Mba. Meski disampaikan dengan ringan. Saya merasa mendapat sesuatu dengan membacanya 😊

    ReplyDelete
  2. 💕💕💕💕

    ReplyDelete
  3. 💕💕💕💕

    ReplyDelete

Any Comment?