We are not (g)one. We are one!


Ada yang pergi karena merasa lelah, diperlakukan tak adil, dan diapresiasi seadanya. Lalu muncul pertanyaan: ‘We are one’ atau ‘We are out one by one?.’

Mari saya dongengkan kisah mereka. Ada dua kisah. Yang satu pergi dengah pongkah seperti ‘pengkhianat’. Jika dikisahkan dongeng, ibarat sepasang kekasih yang sudah menyebar undangan dan siap menikah, Ia pergi bak calon mempelai pria yang meninggalkan pasangannya seminggu sebelum hari H-pernikahan. Ia pergi tanpa pesan, kabur membawa rencana-rencana ambisiusnya yang telah Ia rancang kala sibuk mempersiapkan pesta. Apa yang terjadi pada si calon mempelai wanita? – bingung, bertanya-tanya, frustasi, dan tentu saja kecewa.  Yang kedua pergi dengan alasan tak jauh berbeda. Hanya saja memilih waktu yang ‘tepat’ dan memilih untuk mendiskusikan keputusannya. Sebab itu ia tak disebut ‘pengkhianat’. Kalau diibaratkan seorang kekasih, Ia pria yang memutuskan hubungannya dengan bilang ‘Aku bosan. Aku lelah dengan hubungan kita. Aku ingin kita sampai disini. Aku mencintaimu, tapi aku tak bisa bersamamu lagi’. Hell? Yeah.

Sayangnya ini bukan kisah sepasang kekasih yang ditinggal dan meninggalkan. Mereka bukan dua pria yang meninggalkan masing-masing gadisnya. Mereka adalah dua diantara dua belas mimpi  yang terdampar di bumi untuk membuat sejarah bersama. Mereka yang pergi mungkin memutuskan untuk membuat sejarahnya sendiri. Mungkin lelah-lelah dalam kebersamaan tak ada artinya bagi mereka. Mungkin bahagia mereka adalah meninggalkan, melepaskan beban dan melimpahkannya pada yang lain. Itu membuat mereka bahagia. Bukankah semua orang punya hak untuk bahagia? Bukankah semua orang punya hak untuk bebas lepas?. Lalu bagaimana dengan sisa mimpi-mimpi yang lain? Tidakkah mereka juga sama-sama lelah?

Disisi lain, di gegelapan yang selalu tertinggal dan dihantui dugaan-dugaan ada pertahanan. Dalam gelap, teriakan ‘We’re not g(one)’ bersautan dengan tangisan juga kebingungan. We are not one! Apa arti ‘satu’ dengan hanya sepuluh mimpi? Bukankah satu adalah dua belas ‘mimpi’ yang terus berjuang bersama. We are not gone! Yang bertahan dalam kegelapan tak ingin ikut menjadi ‘pengkhianat’. We’re not out one by one. We are not gone. We are ONE! L.


Xoxo.

Share:

0 komentar

Any Comment?