Sebungkus Kangen dari Pasar Kangen Jogja 2014
Jogja istimewa.
Keseniannya, jalannnya, jajanannya, budaya, batik, andong, becak, laut, gunung,
dan malioboro nya adalah benih-benih kangen. Bagi saya, Jogja itu lahan kangen
yang subur. Sekali kamu pernah singgah di Jogja, kamu akan tertarik berkunjung lagi kesana untuk menuai kangen.
Sayangnya, seiring
perubahan zaman Jojga mulai berubah. Jalalanannya semakin macet bukan karena Andong dan becak yang lalu lalang di jalanan, tapi karena mobil dan motor berplat pribadi yang ribut saling salip. Kini pun semakin sulit melihat
keramahan orang-orangnya sebab sudah banyak pendatang dari berbagai daerah. Makanan
dan jajanan tradisionalnya mulai tergusur
restoran dan café yang menyediakan menu western. Batik? Ah, baju mode terbaru
keluaran butik sepertinya jauh lebih dinikmati.
Maka, untuk menuntaskan
rasa kangen pada Jogja yang dulu, digelar sebuah Pasar dengan nama Pasar Kangen
Jogja. Pasar kangen Jogja biasa diadakan setahun sekali di taman budaya
Yogyakarta. Tahun ini, Pasar Kangen Jogja diselenggarakan pada 18 sampai tanggal 24 Agusutus 2014 lalu. Lumayan
untuk melihat bagaimana Jogja tempo dulu.
Di Pasar Kangen Jogja,
kalian akan menemukan aneka stand-stand unik yang dihias dengan kain batik,
anyaman, tulisan jawa dan dedaunan. Tak heran jika pemandangan yang terlihat
adalah pasar serupa jaman kuno. Jualannya pun jajanan dan makanan tradisional (yang
kebanyakan saya tak tau namanya) yang mungkin tidak akan kita temukan di tempat
lain. Bisa jadi pula ada jajanan masa kecil yang akan membuat kita kangen Jogja
yang dulu.
Selain itu, ada pula
yang berjualan barang-barang kuno seperti perabotan, benda-benda, koran,
baju-baju model lawas, sampai koin dan uang lembaran jaman dulu. Tak hanya
berjualan, di bagian depan pasar juga dibuat panggung yang mementaskan
pagelaran jawa semacam tari, wayang, drama, lengkap dengan musik gamelannya. Apa
yang tampak benar-benar sebuah pemandangan tempo dulu. Pasar Jogja 2014 Seperti
menceritakan bagaimana Jogja dan Indonesia dahulu kala. Kita generasi muda
belajar sejarah dari pasar semacam ini.
Tags:
Messy Travel
0 komentar
Any Comment?